Sebuah
persahabatan . Persahabatan yang penuh dengan tantangan dan cobaan . Bila
persahabatan dibangun dengan kepercayaan dan kejujuran , persahabatan akan
tetap terjaga sampai kapanpun .
**********************************************************************************
Hari
ini , giliran Astrid yang menjemput Shinta dirumahnya untuk berangkat ke
sekolah bersama-sama . Biasanya Astrid akan sarapan bersama-sama dengan Shinta
dirumahnya .
Selesai
makan , Shinta dan Astrid segera berangkat kesekolah . Hari ini Shinta begitu
bersemangat untuk ke sekolah , karena hari ini ada orang yang sangat ia tunggu
akan pindah kesekolahnya .
Setelah
sekitar 20 menit menempuh perjalanan dari rumah Shinta , akhirnya mereka tiba
di sekolah . SMA Harapan Bangsa , adalah salah satu sekolah favorit di kota itu
. Untunglah mereka belum terlambat . Hari ini adalah hari senin , dan mereka
harus mengikuti upacara bendera yang cukup lama .
Belum
lama upacara dimulai , Astrid tiba-tiba jatuh pingsan . Shinta kemudian membawa
Astrid ke ruang UKS . Setelah diperiksa oleh petugas kesehatan , Shinta diminta
untuk menemani Astrid di ruang UKS , tapi Astrid meminta Shinta untuk kembali
ke kelas .
Jam pertama dimulai . Ibu Tien masuk dengan membawa seorang
siswa laki-laki yang belum pernah terlihat di SMA Harapan Bangsa .
“ Anak-anak , hari ini kita kedatangan teman baru dari SMA
Pelita Bangsa . Jika kalian ingin berkenalan silahkan berkenalan sesudah jam
pelajaran atau saat jam istirahat “
**
Sepulang sekolah , Shinta mengantar
Astrid pulang kerumahnya . Sesampainya di rumah Astrid , Shinta tidak langsung
pulang . Ia ingin menemani sahabatnya lebih lama lagi .
“ Shinta , kamu tau tidak ? Tadi aku berkenalan dengan
seorang cowok , sepertinya dia baru yah ? Aku belum pernah melihatnya disekolah
. Aku rasa aku suka padanya . “
Shinta
terkejut mendengar apa yang dikatakan sahabatnya itu . Cowok yang ia maksud
adalah Rico , siswa baru yang tadi diperkenalkan oleh Ibu Tien .
“ Shinta , katanya kamu cukup akrab yah dengan dia ? Siapa
namanya ? Tadi aku dengar , kamu sudah akrab denganya ? Kata mereka kamu dan
dia sempat berbincang-bincang saat jam istirahat.”
“ Oh , iya . Aku mengenalnya . Namanya Rico , dan aku baru
saja akrab dengannya karena kebetulan sahabatnya dulu adalah sahabatku juga . “
“ Kamu bantu aku yah ? Aku ingin dekat dengannya , siapa tau
aku bias jadi pacarnya ? “
**
Setelah
pulang dari rumah Astrid , Shinta kemudian mengambil ponsel dan menelpon Rico .
“ Hai Shin , apa kabar ? Kenapa kamu pulangnya cepat sekali
tadi ?”
“ Maaf ya , aku harus mengantar Astrid pulang kerumahnya .
Kamu sudah kenal dia kan ? Katanya kalian sudah berkenalan tadi saat dia ada di
ruang UKS . “
“ Ia , aku sudah mengenalnya . Kata yang lain kamu
bersahabat baik dengannya yah ? “
“ Aku memang bersahabat denganya , dan baru saja ia
bercerita kalau ia menyukaimu . Besok aku sudah merencanakan sesuatu . Kamu
harus mengajaknya kencan besok . “
“ Apa ? Tapi kan harusnya besok …………………….. “
“ Ditunda . Kamu harus mengajak Astrid ke bioskop . Sudah ya
, aku mau tidur “
“ Tapi Shinta ……….. “
Shinta
menutup teleponnya . Rico sangat bingung , mengapa Shinta mengatakan itu
padanya . Tapi , ia menurut saja , ia tidak mau membantah apa yang dikatakan
Shinta .
**
Keesokan
harinya , seperti yang telah dikatakan Shinta . Rico mengajak Astrid menonton
dibioskop . Sementara menonton , Rico menerima sms dari Shinta yang isinya
bahwa Rico harus mengajak Astrid makan malam selesai menonton . Rico semakin
bingung dengan semuanya . Selesai menonton Rico dan Astrid makan malam disebuah
restorant .
“ Tempat ini sangat bagus . Kamu jago yah memilih tempat
yang romantic . “
“ Yah , ini restorant kesukaan Shinta dari dulu . “
“ Kamu sangat dekat dengan Shinta yah ? Sampai-sampai kamu
tau restorant kesukaan Shinta ? Pasti kalian bersahabat sangat dekat yah dulu ?
“
“ Begitulah , aku memang bersahabat denganya dari dulu dan
sekarang aku sangat senang karena aku dan dia ……………………. “
“ Masih sangat bersahabat . Yah , aku tau itu . “
Selesai
makan malam , Astrid meminta untuk mengantarnya pulang ke rumah Shinta . Rico
menurut saja . Rico langsung mengantar Astrid kerumah Shinta .
“ Wah , kamu tau juga rumah Shinta ? “
“ Iyalah , aku sering kesini . Aku sangat tau rumah ini
karena …….. “
“ Kamu sahabatnya Shinta sejak kecil . Ternyata kamu sangat
bersahabat denganya . Aku jadi merasa tersaingi . Tapi makasih yah sudah mengantarku
pulang “ . Astrid berlalu masuk kerumah Shinta. Rico langsung pulang kerumahnya
dan berusaha berpikir apa sebenanya yang sedang terjadi ?
Ketika
Astrid masuk ke rumah Shinta , ternyata Shinta sudah tertidur sangat nyenyak
dengan memegang sebuah bingkai foto . Astrid mendekat dan meraih bingkai foto
itu . Di bingkai itu ada sosok yang sangat dikenalnya . Astrid kemudian
membalik bingkai itu . Ia melihat sebuah tulisan yang sangat rapid an indah
tertulis disana :
Hari ini aku resmi
pacaran dengannya ,dan dia berjanji nanti akan dating menemuiku tepat satu
tahun depan dimalam bulan purnama di taman tempat pertama kali kita bertemu .
Salam sayang Shinta .
Astrid
, kemudian mengembalikan bingkai itu kepelukan Shinta . Astrid memutuskan untuk
membatalkan niatnya membangunkan Shinta dan kembali pulang kerumahnya . Ia
ingin berdiam diri dahulu dan berusaha merenungkan apa yang sebenarnya terjadi
pada dirinya .
**
Keesokan
paginya , Shinta dangat terkejut ketika ia bangun . Semalam Astrid menelponnya
dan mengatakan bahwa Astrid akan menginap dirumahnnya malam ini . Tapi karena
terlalu lama menunggu , Shinta samapai ketiduran .
Hari
ini mereka berangkat sendirian karena , Shinta ingin berangkat bersama pacarnya
.
Ketika
jam istirahat tiba , Shinta dan Astrid memilih untuk tidak pergi ke kantin dan
hanya duduk-duduk di taman sekolah . Shinta bingung mengapa hari ini Astrid
terlihat beda . Mungin ia ada masalah . Shinta memutuskan untuk memulai
pembicaraan .
“ Astrid , kamu tidak jadi kerumahku semalam ? Kamu bilang ,
mau menginap di rumahku ? “
“ Tidak jadi , kata pembantumu kamu sudah tidur . Aku tidak
mau mengganggu tidurmu . Lagipula kamu sepertinya sudah sangat lelah , jadi aku
langsung pulang . “
“ Oh iya , aku sudah sangat mengantuk , jadi aku ketiduran
semalam.”
“ Eh iya …. Shin , kamu sayang tidak sama pacarmu ? “
“ Kenapa tanya itu ? “ Wajah Shinta mulai memerah
“ TIdak . Kamu sudah lama tidak meneceritakan tentang dia .
Ceritakan lagi yah ? Ayolah …………. Jangan-jangan sudah putus ? “ .
“ Ehm ,,,,, dia yah . Belum . Aku belum putus denganya ,
hanya saja …….. dia itu ………. Ehm ………. Sedang sibuk mungkin . Ia dia sedang
sibuk ……….. “.
“ Kamu sayang kan padanya ? Kalalu dia datang , kamu senang
tidak ? Kamu tidak akan melepaskannya bukan ? “
“ Eeeee ….. Iya . Aku sayang padanya . Dan ……………….. ehm …..
iya aku senang . Eh , sudah bel masuk , ayo kita ke kelas lagi . “
**
Sepulang
sekolah , Shinta meminta Astrid untuk pulang bersama dengan Rico , karena ia
ingin singgah ke took buku dulu sebelum pulang .
Rico
menjemput Astrid pulang . Tidak seperti biasanya , kali ini Astrid lebih banyak
diam diperjalanan . Padahal biasanya Astrid sangat cerewet dan girang kalau
pulang bersama Rico .
Sudah
sekian lama diam , akhirnya Astrid angkat bicara . Rico lega , akhirnya ia
tidak jadi dijadikan sopir dengan majikan yang tidak tau bicara .
“ Rico , sebentar lagi ulang tahun Shinta kan ? “
“ Iya , hari senin depan kan ? Kenapa ? “
“ Kamu sudah punya kejuatan belum buat Shinta ? “
“ Punya . Kenapa ? “
“ Kamu bantu aku yah ? Aku ingin membautkan kejuatan padanya
“. Pandangan Astrid seolah menerowong jauh ke arah rencana kejutannya pada
Shinta .
“ Baiklah “ .
**
Sesampainya dirumah , Astrid
langsung menghempaskan dirinya ke tempat tidurnya . Ia mencoba mengingat kembali
kata-kata Shinta saat mereka berada ditaman tadi siang .
Astrid
kemudian mencoba mencerna baik-baik apa yang harus ia lakukan . Ia merasa
sangat bingung dengan apa yang terjadi saat ini .
**
Hari
ulang tahun Shinta semakin dekat , Shinta semakin bingung . Ia kemudian
mengambil bingkai foto yang ia pajang disudut tempat tidurnya . Ia mengamati
kembali dua sosok yang ada dalam foto itu . Pandangannya menerowong jauh kea
rah masa lalu . Masa dimana saat foto itu diambil .
Shinta
membalik bingkai itu dan membaca kembali tulisan yang ia tulis kurang lebih
setahun yang lalu itu . Ia kemudian mencoba mengingat kembali kata-kata yang
diucapkan oleh pacarnya itu .
Shinta
tersenyum mengingat semua kenangan manis itu . Sejenak ia berpikir betapa
indahnya jika janji dan impiannya itu menjadi kenyataan . Tetapi kemudian ia
terdiam dan termenung sendiri .
Saat ia
termenung memikirkan hal yang indah itu , hatinya kemudian tiba-tiba merasa
sangat sakit . Hatinya terasa seperti sedang disayat denga pisau yang sangat
tajam . Ia mencoba mengingat kembali realita saat ini .
“ Apakah semua impian
yang dahulu aku impikan dapat tercapai ? Apakah benar ia akan dating dan
menepati janjinya ? Aku takut jika nanti ia benar-benar dating kepadaku . Aku
takut jika nanti dia dating bersama seorang wanita yang sangat anggun , baik
dan sangat cantik . Itu akan sangat menyakitkan hatiku . Oh Tuhan , mengapa ini
harus terjadi ? Kesetiaan ? Kejujuran ? Kebersamaan dan Cinta ? “
Shinta merasa kini semua
bagaikan mimpinya , ia merasa sanagt tidak percaya dengan semuanya . Tanpa
terasa air matanya menetes di pipinya yang merah itu .
Shinta
tersadar dari lamunanya ketika Astrid mengetok pintu kamarnya . Ia mengusap air
matanya dan membukakan pintu untuk sahabatnya itu .
**
Hari ulang tahun Shinta tiba .
Setahun yang lalu , hari ini adalah hari yang sangat ia nanti-nantikan . Hari
yang akan membuatnya bahagia . Tapi saat ini , ia merasa tak ingin menjalani
hari ini . Jika saja hari ini bias terlwatkan dalam sekejap , ingin ia langsung
menuju hari esok . Tapi tak bisa .
Hari
ini , Shinta harus menyiapkan hati dan perasaannya sebaik-baiknya agar ia bisa
menjalani hari ini dengan tegar .
Malam perayaan ulang tahun Shinta tiba , ia semakin
tidak ingin menjalani hari ini . Hatinya semakin sakit dan ia merasa sangat
tidak sanggup .
Ditengah
perayaan ulang tahunnya , ia tak melihat Rico dan Astrid . Tiba-tiba Astrid
menghampirinya .
“ Aku sedang menyiapkan hadiah yang sangat special untuk
kamu . Aku menyiapkannya bersama pacar baruku “ .
Jantung
Shinta seolah terhenti . Ia berusaha melenyapkan kata-kata terakhir Shinta dari
pikirannya . Ia berusaha untuk menghentikan pikirannya tentang apa yang akan
terjadi selanjutnya.
“Aku menyiapkannya
bersama pacar baruku “
Kata-kata
itu menjadi boomerang dihatinya . Hilanglah semua impiannya selama ini .
HIdupnya kini terasan kosong dan hampa seolah tak pernah berwarna .
**
Astrid
membawa Shinta dengan mata tertutup di sebuah taman yang indah . Ketika
dibukanya mata Shinta , Shinta terkejut melihat taman itu . Taman yang
membuatnya makin merasa seolah dunia berhenti sampai disitu .
Tapi
ada yang aneh , diujung taman itu , ada seoarang pemuda yang berdiri menghadap
belakang . Shinta mendekati pemuda itu , Astrid tiba-tiba menghilang dan
meninggalkan Shinta dan pemuda itu sendirian di taman .
Ketika
pemuda itu berbalik badan , ternyata itu adalah Rico . Shinta sangat terkejut
dan member tatapan seolah bertanya apa yang terjadi ? Bukankah seharusnya ia
berada di pesta bersama dengan Astrid pacar barunya ? Rico tersenyum seolah
mengerti apa yang dimaksudkan Shinta .
“ Aku menepati janjiku “
“Tapi …….. Astrid ? “
Astrid tiba-tiba muncul bersama seorang pria .
“ Yah , aku . AKu yang merencanakan semuanya . Aku
menemukanmu tidur dengan memluk fotomu dengan Rico yang dibelakangnya ada
catatanmu mengenai janji coco yang akan menemuimu malam ini . Dan Rico adalah
coco … Kamu tak perlu khawatir , aku sudah mengetahuinya sejak lama dan aku
ingin mengenalkanmu dengan pacar baruku , Aldi . “
Shinta
tersenyum . Semua sempurna . Impiannya , Janji Rico dan persahabatan yang tetap
abadi , seabadi senyumannya malam ini .
*********************************************************************************
Tidak ada komentar:
Posting Komentar