Minggu, 13 Januari 2013

Cerpen ' Impian , Janji dan kesetiaan " karya Yashinta Peggy Kumaat




                Sebuah persahabatan . Persahabatan yang penuh dengan tantangan dan cobaan . Bila persahabatan dibangun dengan kepercayaan dan kejujuran , persahabatan akan tetap terjaga sampai kapanpun .
**********************************************************************************
                Hari ini , giliran Astrid yang menjemput Shinta dirumahnya untuk berangkat ke sekolah bersama-sama . Biasanya Astrid akan sarapan bersama-sama dengan Shinta dirumahnya .
                Selesai makan , Shinta dan Astrid segera berangkat kesekolah . Hari ini Shinta begitu bersemangat untuk ke sekolah , karena hari ini ada orang yang sangat ia tunggu akan pindah kesekolahnya .
                Setelah sekitar 20 menit menempuh perjalanan dari rumah Shinta , akhirnya mereka tiba di sekolah . SMA Harapan Bangsa , adalah salah satu sekolah favorit di kota itu . Untunglah mereka belum terlambat . Hari ini adalah hari senin , dan mereka harus mengikuti upacara bendera yang cukup lama .
                Belum lama upacara dimulai , Astrid tiba-tiba jatuh pingsan . Shinta kemudian membawa Astrid ke ruang UKS . Setelah diperiksa oleh petugas kesehatan , Shinta diminta untuk menemani Astrid di ruang UKS , tapi Astrid meminta Shinta untuk kembali ke kelas .
Jam pertama dimulai . Ibu Tien masuk dengan membawa seorang siswa laki-laki yang belum pernah terlihat di SMA Harapan Bangsa .
“ Anak-anak , hari ini kita kedatangan teman baru dari SMA Pelita Bangsa . Jika kalian ingin berkenalan silahkan berkenalan sesudah jam pelajaran atau saat jam istirahat “
**
Sepulang sekolah , Shinta mengantar Astrid pulang kerumahnya . Sesampainya di rumah Astrid , Shinta tidak langsung pulang . Ia ingin menemani sahabatnya lebih lama lagi .
“ Shinta , kamu tau tidak ? Tadi aku berkenalan dengan seorang cowok , sepertinya dia baru yah ? Aku belum pernah melihatnya disekolah . Aku rasa aku suka padanya . “
                Shinta terkejut mendengar apa yang dikatakan sahabatnya itu . Cowok yang ia maksud adalah Rico , siswa baru yang tadi diperkenalkan oleh Ibu Tien .
“ Shinta , katanya kamu cukup akrab yah dengan dia ? Siapa namanya ? Tadi aku dengar , kamu sudah akrab denganya ? Kata mereka kamu dan dia sempat berbincang-bincang saat jam istirahat.”
“ Oh , iya . Aku mengenalnya . Namanya Rico , dan aku baru saja akrab dengannya karena kebetulan sahabatnya dulu adalah sahabatku juga . “
“ Kamu bantu aku yah ? Aku ingin dekat dengannya , siapa tau aku bias jadi pacarnya ? “
**
                Setelah pulang dari rumah Astrid , Shinta kemudian mengambil ponsel dan menelpon Rico .
“ Hai Shin , apa kabar ? Kenapa kamu pulangnya cepat sekali tadi ?”
“ Maaf ya , aku harus mengantar Astrid pulang kerumahnya . Kamu sudah kenal dia kan ? Katanya kalian sudah berkenalan tadi saat dia ada di ruang UKS . “
“ Ia , aku sudah mengenalnya . Kata yang lain kamu bersahabat baik dengannya yah ? “
“ Aku memang bersahabat denganya , dan baru saja ia bercerita kalau ia menyukaimu . Besok aku sudah merencanakan sesuatu . Kamu harus mengajaknya kencan besok . “
“ Apa ? Tapi kan harusnya besok …………………….. “
“ Ditunda . Kamu harus mengajak Astrid ke bioskop . Sudah ya , aku mau tidur “
“ Tapi Shinta ……….. “
                Shinta menutup teleponnya . Rico sangat bingung , mengapa Shinta mengatakan itu padanya . Tapi , ia menurut saja , ia tidak mau membantah apa yang dikatakan Shinta .
**
                Keesokan harinya , seperti yang telah dikatakan Shinta . Rico mengajak Astrid menonton dibioskop . Sementara menonton , Rico menerima sms dari Shinta yang isinya bahwa Rico harus mengajak Astrid makan malam selesai menonton . Rico semakin bingung dengan semuanya . Selesai menonton Rico dan Astrid makan malam disebuah restorant .
“ Tempat ini sangat bagus . Kamu jago yah memilih tempat yang romantic . “
“ Yah , ini restorant kesukaan Shinta dari dulu . “
“ Kamu sangat dekat dengan Shinta yah ? Sampai-sampai kamu tau restorant kesukaan Shinta ? Pasti kalian bersahabat sangat dekat yah dulu ? “
“ Begitulah , aku memang bersahabat denganya dari dulu dan sekarang aku sangat senang karena aku dan dia ……………………. “
“ Masih sangat bersahabat . Yah , aku tau itu . “
                Selesai makan malam , Astrid meminta untuk mengantarnya pulang ke rumah Shinta . Rico menurut saja . Rico langsung mengantar Astrid kerumah Shinta .
“ Wah , kamu tau juga rumah Shinta ? “
“ Iyalah , aku sering kesini . Aku sangat tau rumah ini karena …….. “
“ Kamu sahabatnya Shinta sejak kecil . Ternyata kamu sangat bersahabat denganya . Aku jadi merasa tersaingi . Tapi makasih yah sudah mengantarku pulang “ . Astrid berlalu masuk kerumah Shinta. Rico langsung pulang kerumahnya dan berusaha berpikir apa sebenanya yang sedang terjadi ?
                Ketika Astrid masuk ke rumah Shinta , ternyata Shinta sudah tertidur sangat nyenyak dengan memegang sebuah bingkai foto . Astrid mendekat dan meraih bingkai foto itu . Di bingkai itu ada sosok yang sangat dikenalnya . Astrid kemudian membalik bingkai itu . Ia melihat sebuah tulisan yang sangat rapid an indah tertulis disana :
Hari ini aku resmi pacaran dengannya ,dan dia berjanji nanti akan dating menemuiku tepat satu tahun depan dimalam bulan purnama di taman tempat pertama kali kita bertemu . Salam sayang Shinta .
                Astrid , kemudian mengembalikan bingkai itu kepelukan Shinta . Astrid memutuskan untuk membatalkan niatnya membangunkan Shinta dan kembali pulang kerumahnya . Ia ingin berdiam diri dahulu dan berusaha merenungkan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya .
**
                Keesokan paginya , Shinta dangat terkejut ketika ia bangun . Semalam Astrid menelponnya dan mengatakan bahwa Astrid akan menginap dirumahnnya malam ini . Tapi karena terlalu lama menunggu , Shinta samapai ketiduran .
                Hari ini mereka berangkat sendirian karena , Shinta ingin berangkat bersama pacarnya .
                Ketika jam istirahat tiba , Shinta dan Astrid memilih untuk tidak pergi ke kantin dan hanya duduk-duduk di taman sekolah . Shinta bingung mengapa hari ini Astrid terlihat beda . Mungin ia ada masalah . Shinta memutuskan untuk memulai pembicaraan .
“ Astrid , kamu tidak jadi kerumahku semalam ? Kamu bilang , mau menginap di rumahku ? “
“ Tidak jadi , kata pembantumu kamu sudah tidur . Aku tidak mau mengganggu tidurmu . Lagipula kamu sepertinya sudah sangat lelah , jadi aku langsung pulang . “
“ Oh iya , aku sudah sangat mengantuk , jadi aku ketiduran semalam.”
“ Eh iya …. Shin , kamu sayang tidak sama pacarmu ? “
“ Kenapa tanya itu ? “ Wajah Shinta mulai memerah
“ TIdak . Kamu sudah lama tidak meneceritakan tentang dia . Ceritakan lagi yah ? Ayolah …………. Jangan-jangan sudah putus ? “ .
“ Ehm ,,,,, dia yah . Belum . Aku belum putus denganya , hanya saja …….. dia itu ………. Ehm ………. Sedang sibuk mungkin . Ia dia sedang sibuk ……….. “.
“ Kamu sayang kan padanya ? Kalalu dia datang , kamu senang tidak ? Kamu tidak akan melepaskannya bukan ? “
“ Eeeee ….. Iya . Aku sayang padanya . Dan ……………….. ehm ….. iya aku senang . Eh , sudah bel masuk , ayo kita ke kelas lagi . “
**
                Sepulang sekolah , Shinta meminta Astrid untuk pulang bersama dengan Rico , karena ia ingin singgah ke took buku dulu sebelum pulang .
                Rico menjemput Astrid pulang . Tidak seperti biasanya , kali ini Astrid lebih banyak diam diperjalanan . Padahal biasanya Astrid sangat cerewet dan girang kalau pulang bersama Rico .
                Sudah sekian lama diam , akhirnya Astrid angkat bicara . Rico lega , akhirnya ia tidak jadi dijadikan sopir dengan majikan yang tidak tau bicara .
“ Rico , sebentar lagi ulang tahun Shinta kan ? “
“ Iya , hari senin depan kan ? Kenapa ? “
“ Kamu sudah punya kejuatan belum buat Shinta ? “
“ Punya . Kenapa ? “
“ Kamu bantu aku yah ? Aku ingin membautkan kejuatan padanya “. Pandangan Astrid seolah menerowong jauh ke arah rencana kejutannya pada Shinta .
“ Baiklah “ .
**
Sesampainya dirumah , Astrid langsung menghempaskan dirinya ke tempat tidurnya . Ia mencoba mengingat kembali kata-kata Shinta saat mereka berada ditaman tadi siang .
                Astrid kemudian mencoba mencerna baik-baik apa yang harus ia lakukan . Ia merasa sangat bingung dengan apa yang terjadi saat ini .
**
                Hari ulang tahun Shinta semakin dekat , Shinta semakin bingung . Ia kemudian mengambil bingkai foto yang ia pajang disudut tempat tidurnya . Ia mengamati kembali dua sosok yang ada dalam foto itu . Pandangannya menerowong jauh kea rah masa lalu . Masa dimana saat foto itu diambil .
                Shinta membalik bingkai itu dan membaca kembali tulisan yang ia tulis kurang lebih setahun yang lalu itu . Ia kemudian mencoba mengingat kembali kata-kata yang diucapkan oleh pacarnya itu .
                Shinta tersenyum mengingat semua kenangan manis itu . Sejenak ia berpikir betapa indahnya jika janji dan impiannya itu menjadi kenyataan . Tetapi kemudian ia terdiam dan termenung sendiri .
                Saat ia termenung memikirkan hal yang indah itu , hatinya kemudian tiba-tiba merasa sangat sakit . Hatinya terasa seperti sedang disayat denga pisau yang sangat tajam . Ia mencoba mengingat kembali realita saat ini .
Apakah semua impian yang dahulu aku impikan dapat tercapai ? Apakah benar ia akan dating dan menepati janjinya ? Aku takut jika nanti ia benar-benar dating kepadaku . Aku takut jika nanti dia dating bersama seorang wanita yang sangat anggun , baik dan sangat cantik . Itu akan sangat menyakitkan hatiku . Oh Tuhan , mengapa ini harus terjadi ? Kesetiaan ? Kejujuran ? Kebersamaan dan Cinta ? “
                Shinta merasa kini semua bagaikan mimpinya , ia merasa sanagt tidak percaya dengan semuanya . Tanpa terasa air matanya menetes di pipinya yang merah itu .
                Shinta tersadar dari lamunanya ketika Astrid mengetok pintu kamarnya . Ia mengusap air matanya dan membukakan pintu untuk sahabatnya itu .
**
                Hari ulang tahun Shinta tiba . Setahun yang lalu , hari ini adalah hari yang sangat ia nanti-nantikan . Hari yang akan membuatnya bahagia . Tapi saat ini , ia merasa tak ingin menjalani hari ini . Jika saja hari ini bias terlwatkan dalam sekejap , ingin ia langsung menuju hari esok . Tapi tak bisa .
                Hari ini , Shinta harus menyiapkan hati dan perasaannya sebaik-baiknya agar ia bisa menjalani hari ini dengan tegar .
                Malam  perayaan ulang tahun Shinta tiba , ia semakin tidak ingin menjalani hari ini . Hatinya semakin sakit dan ia merasa sangat tidak sanggup .
                Ditengah perayaan ulang tahunnya , ia tak melihat Rico dan Astrid . Tiba-tiba Astrid menghampirinya .
“ Aku sedang menyiapkan hadiah yang sangat special untuk kamu . Aku menyiapkannya bersama pacar baruku “ .
                Jantung Shinta seolah terhenti . Ia berusaha melenyapkan kata-kata terakhir Shinta dari pikirannya . Ia berusaha untuk menghentikan pikirannya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Aku menyiapkannya bersama pacar baruku “
                Kata-kata itu menjadi boomerang dihatinya . Hilanglah semua impiannya selama ini . HIdupnya kini terasan kosong dan hampa seolah tak pernah berwarna .
**
                Astrid membawa Shinta dengan mata tertutup di sebuah taman yang indah . Ketika dibukanya mata Shinta , Shinta terkejut melihat taman itu . Taman yang membuatnya makin merasa seolah dunia berhenti sampai disitu .
                Tapi ada yang aneh , diujung taman itu , ada seoarang pemuda yang berdiri menghadap belakang . Shinta mendekati pemuda itu , Astrid tiba-tiba menghilang dan meninggalkan Shinta dan pemuda itu sendirian di taman .
                Ketika pemuda itu berbalik badan , ternyata itu adalah Rico . Shinta sangat terkejut dan member tatapan seolah bertanya apa yang terjadi ? Bukankah seharusnya ia berada di pesta bersama dengan Astrid pacar barunya ? Rico tersenyum seolah mengerti apa yang dimaksudkan Shinta .
“ Aku menepati janjiku “
“Tapi …….. Astrid ? “
Astrid tiba-tiba muncul bersama seorang pria .
“ Yah , aku . AKu yang merencanakan semuanya . Aku menemukanmu tidur dengan memluk fotomu dengan Rico yang dibelakangnya ada catatanmu mengenai janji coco yang akan menemuimu malam ini . Dan Rico adalah coco … Kamu tak perlu khawatir , aku sudah mengetahuinya sejak lama dan aku ingin mengenalkanmu dengan pacar baruku , Aldi . “
                Shinta tersenyum . Semua sempurna . Impiannya , Janji Rico dan persahabatan yang tetap abadi , seabadi senyumannya malam ini .
*********************************************************************************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar